September 14, 2013

Banyak sekali orang yang bertanya pada saya gimana sih cara berbincang dengan wanita, gimana sih cara membangun keakraban dengan wanita melalui percakapan dan sejenisnya.

Intinya mereka ingin tahu bagaimana agar percakapan dengan wanita menjadi seru. Banyak orang merasa kesulitan membangun percakapan yang menyenangkan dengan wanita. Meski mereka tidak kesulitan berbincang dengan sesama pria, tapi begitu bertemu wanita, tiba-tiba mulut jadi seperti terkunci gembok plus PIN dan password. Mereka mendadak jadi seperti orang gagap.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan bagikan teknik untuk membangun percakapan yang seru dengan wanita. Siapa pun bisa melakukannya jika tahu konsep ini.

Memang salah satu cara agar kita bisa dekat dengan wanita adalah dengan berkomunikasi. Percakapan yang seru memberikan nilai lebih pada diri Anda dan pastinya wanita lebih betah berlama-lama. Anda sendiri pun pasti suka dengan orang yang menyenangkan untuk diajak ngobrol, betul? Begitu pula wanita. Jika Anda membosankan, percakapan berubah jadi bosan dan Anda dinilai sebagai sosok yang membosankan dan gak seru di mata wanita.

Nah tanpa panjang lebar kayak tembok cina, kita langsung ke topik inti.

Namun sebelum itu, Anda harus tahu apa yang membuat sebuah percakapan jadi membosankan. Ini yang saya sebut percakapan ala interogator antara polisi dengan napi. Mari saya beri contoh. Sering kali pria terjebak dalam kondisi seperti ini. Contoh percakapan antara pria (P) dan wanita (W).

P : Hi!
W : Hi!
P : Kamu lagi ngapain hari ini?
W : Lagi gak ngapa-ngapain.
P : Kamu belum makan?
W : Bentar lagi.
P : Makan apa emangnya?
W : Nasi goreng.
P : Nasi goreng telor ya atau pake seafood?
W : Pake seafood.
P : Enak gak?
W : Enak.
P : Masak sendiri?
W : Iya.
P : Berarti kamu pandai masak dong?
W : Iya.

Anda lihat sendiri, betapa boringnya percakapan seperti itu. Saya saja ngantuk nulisnya. Percakapan di atas adalah contoh percakapan satu arah, di mana Anda sebagai pria hanya bertanya dan wanita hanya menjawab. Anda tanya sekali, wanita jawab sekali. Anda tak tanya, wanita juga diam mematung. Boring kan?

Ini sama seperti percakapan antara polisi dengan napi yang baru di tangkap. Si napi hanya menjawab sesuai pertanyaan polisi. Polisi bertanya, napi menjawab. Ada pertanyaan, ada jawaban. Tak ada pertanyaan, tak ada jawaban, sunyi senyap.

Kalau percakapannya seperti itu ya, wajar kalau Anda kesulitan berbincang dengan wanita. Tidak ada yang seru dalam percakapan itu. Lalu harus bagaimana dong?

Solusinya adalah ciptakan percakapan dua arah. Anda jangan hanya jadi tukang tanya atau wanita hanya jadi tukang jawab. Anda dan wanita harus bertukar peran, sesekali Anda memberi pertanyaan, sesekali Anda yang memberi penjelasan. Kalau bisa buat agar wanita yang lebih banyak berceloteh. Sekarang saya ganti percakapannya agar lebih seru.

P : Hi!
W : Hi!
P : Kamu lagi ngapain hari ini?
W : Lagi gak ngapa-ngapain.
P : Ah, masa gak ngapa-ngapain. Buktinya kamu lagi ngobrol dengan aku.
W : Itu mah lain cerita.
P : Kamu belum makan?
W : Bentar lagi.
P : Makan apa emangnya?
W : Nasi goreng.
P : Oh, nasi goreng. Aku ingat ada tempat jualan nasi goreng yang enak banget. Antriannya luar biasa bla bla bla...
W : Oh ya, lain kali aku coba. Hari ini aku masak sendiri.
P : Emang kamu bisa masak?
W : Bisa dong, kamu belum coba sih.
P : Yah, paling aku sakit perut habis makan masakanmu.
W : Enak aja. Gini-gini masakanku enak-enak lho.
P : Emangnya kamu belajar dari mana? Cerita dong pengalamanmu saat belajar.
W : Aku belajarnya bla bla bla panjang lebar.

Nah, Anda lihat sendiri bedanya. Percakapannya jauh lebih seru dan menyenangkan, gak boring seperti yang pertama. yang membedakan adalah bagaimana Anda merespon jawaban si wanita. Ketika wanita memberi jawaban, Anda bisa mengarahkan percakapan dengan memberi penjelasan berupa komentar, pengalaman, informasi atau flirting. By the way, silakan baca mengenai seni humor di tips flirting 1 dan tips flirting 2. Salah satu contoh flirting ringan di percakapan di atas adalah, ”Yah, paling aku sakit perut habis makan masakanmu.”

Ketika Anda bertanya si wanita makan apa dan ia menjawab nasi goreng, Anda lanjutkan dengan penjelasan, misalnya berupa pengalaman atau informasi, berupa, “Oh, nasi goreng. Aku ingat ada tempat jualan nasi goreng yang enak banget. Antriannya luar biasa bla bla bla...”

Perbedaan lainnya adalah berikan pertanyaan yang jawabannya panjang. Jangan tanyakan pertanyaan yang jawabannya IYA atau TIDAK. Sekali dua kali boleh, tapi jangan keseringan. Kalau keseringan, Anda bisa kehabisan bahan obrolan. Buat wanita berceloteh panjang lebar, contohnya bertanya, “Emangnya kamu belajar dari mana? Cerita dong pengalamanmu saat belajar.” Dari situ wanita akan bercerita panjang lebar dan Anda tinggal mendengar. Dengan begitu wanita akan merasa dihargai karena wanita suka ngobrol.

Sudah jelas? Kalau sudah, jangan lupa beri komentar dan tunggu artikel keren lainnya.
-----------------------------------------------------------------------------

0 comments: